English Writing Activities at Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Prov. Sulawesi Selatan
, Fatimah Hidayahni
, La Sunra La Sunra
(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author
This study aims to identify employee activities in working out the English document. This study used a qualitative method with descriptive design and conducted at Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Prov. Sulawesi Selatan. The data of this research were collected through interviews and documents. The data were analyzed in four steps: data collection, data condensation, data display, drawing, and verifying conclusion. The results revealed that English working activities have the basis of writing components that are conceptualizing and writing the content of the documents, arranging and confirming the idea of organization, looking for the meaning and matching appropriate vocabulary, correcting and re-checking English grammar, and correcting the document' mechanism. Based on these results, the English working activities in the office are dominant in a writing activity. The biggest challenge faced by the employee is that there are a lot of Economic topics and terms unfamiliar to the employee and the use of structure. The suggestion is that the employee emphasizes self-study about writing and its components and learns more about the investment field. Moreover, the office provided English training for employees to increase employees' skills and motivation in working.
Keywords: English in the workplace, Writing component, Difficulty in writing
Abstract view : 116 times | PDF view : 12 times
Performance: Journal of Language Education and Literature, Faculty of Languages and Literature Universitas Negeri Makassar
PERFORMANCE Index by:
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (disingkat PTSP) adalah kegiatan penyelenggaraan suatu perizinan dan nonperizinan yang mendapat pendelegasian wewenang dari instansi yang memiliki kewenangan yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap terbitnya dokumen yang dilakukan dalam satu tempat. Definisi ini tercantum dalam Undang-Undang No 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.[1]
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dibentuk di setiap provinsi, kabupaten dan kota. Di provinsi dinamakan badan PTSP, sedangkan di kabupaten dan kota dinamakan Dinas Penanaman Modal. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi pusat dari perizinan PTSP secara nasional.[2]
Sebanyak 25 perizinan dan non-perizinan dapat diurus melalui PTSP. Rinciannya adalah lingkungan hidup, pendidikan, perumahan, penataan ruang, pertanahan yang menjadi kewenangan daerah, kesehatan, pekerjaan umum, perindustrian, kehutanan, perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan, sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi, pertanian dan ketahanan pangan, komunikasi dan informasi, perpustakaan, olahraga dan pemudaan, kebudayaan dan pariwisata, koperasi dan UKM, penanaman modal, perdagangan, pembangunan, energi dan sumber daya mineral, perikanan dan kelautan, peternakan, dan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri.[2]
T-Yance Predrixson.pdf ::
Penyerahan Sertifikat Bahasa Inggris kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu pintu
Selasa, 12 November 2024
Penyerahan Sertifikat Bahasa Inggris oleh Mr.Rio Arfan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu pintu dalam rangka Peningkatan Layanan di DPMPTSP Kab. Rokan Hilir bertempat Lantai III Ruang Rapat DPMPTSP Kab.Rokan Hilir.
Klik banner dibawah untuk melaporkan masalah Pelayanan Publik "Pendaftaran Penanaman Modal"
DPMPTSP - Memang telah menjadi rahasia umum kenapa di Era Globalisasi ini banyak orang yang harus dituntut untuk mempelajari bahasa Inggris. Pasalnya, bahasa Inggris memang menjadi elemen pendukung untuk untuk kita bersosialiasi dengan orang-orang asing mengingat pasar bebas sudah dibuka. Tak terkecuali bagi Aparatur Sipil Negara di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kab. Musi Banyuasin. Untuk memudahkan hubungan kerjasama dengan para investor, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Musi Banyuasin melalui Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal melaksanakan "English Speakng Class".
"English Speaking Class" langsung diajar oleh Kabid Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal, Habiburrahman,S.Pd,M.M yang memang telah memiliki banyak pengalaman menjadi pengajar bahasa inggirs di berbagai lembaga bahasa, kursus hingga perguruan tinggi.
"Bahasa Inggris saat ini telah menjadi kebutuhan apalagi di Bidang kami sering berhubungan dalam menjalin kerjasama dengan investor asing," ujar
Lanjut kata Habib, bahwa "English Speaking Class" dilaksanakan secara tentatif dan untuk kebutuham internal di DPMPTSP Muba.
"Tentatif saja, karena kebutuhan internal dan inisiatif rekan-rekan staf dan para kasi disini. Karena semangatnya, ingin sama-sama belajar",tambah Habib.
Dihari pertama "English Speaking Class" Kamis (15/11), sebanyak 12 orang peserta yang mengikuti, tidak hanya dari Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal (PPI&PPM) saja tapi juga dari lintas Bidang yang ada di kantor DPMPTSP Musi Banyuasin.
Marlina, salah satu peserta mengaku senang dengan adanya program "English Speaking Class" ini, dirinya selama ini belajar hanya otodidak.
"kalau sudah ada yang mengajar, tentu kita bisa banyak tahu dan bertanya langsung terhadap hal-hal yang belum mengerti," tutup Marlina.
%PDF-1.7 %³ÇØ 3 0 obj <> endobj 8 0 obj <> stream ÿØÿà JFIF ÿÛ C $.' ",#(7),01444'9=82<.342ÿÛ C 2!!22222222222222222222222222222222222222222222222222ÿÀ Ø Â" ÿÄ ÿÄ µ } !1AQa"q2�‘¡#B±ÁRÑð$3br‚ %&'()*456789:CDEFGHIJSTUVWXYZcdefghijstuvwxyzƒ„…†‡ˆ‰Š’“”•–—˜™š¢£¤¥¦§¨©ª²³´µ¶·¸¹ºÂÃÄÅÆÇÈÉÊÒÓÔÕÖ×ØÙÚáâãäåæçèéêñòóôõö÷øùúÿÄ ÿÄ µ w !1AQaq"2�B‘¡±Á #3RðbrÑ $4á%ñ&'()*56789:CDEFGHIJSTUVWXYZcdefghijstuvwxyz‚ƒ„…†‡ˆ‰Š’“”•–—˜™š¢£¤¥¦§¨©ª²³´µ¶·¸¹ºÂÃÄÅÆÇÈÉÊÒÓÔÕÖ×ØÙÚâãäåæçèéêòóôõö÷øùúÿÚ ? íüñUð-Â9ðؼ°“…º[²¸>Œ6~uÄÃIÉÿ B²ÿ àÿ k¯i×ô;Oè÷mòî‚u*Øê=ëãÏxjïž"¹Ó.A;´OœîCÐç××Þ�µÿ ''ý Ëÿ �ÿ ý®�øi9?èV_üÿ íuäÞðv±âùçƒGŽe�C:<ʇ¸¨ÿ ]7ü(ÿ Ð:ü Oñ¦gÿ ''ý Ëÿ �ÿ ý®�øi9?èV_üÿ íuÆÂ�ñ×ý ÿ À”ÿ ?áGøëþ�ÐàJ� vðÒrЬ¿øÿ Úèÿ †““þ…eÿ Àÿ þ×\gü(ÿ Ð:ü Oñ£þŽ¿èþ§øÐgÿ ''ý Ëÿ �ÿ ý®�øi9?èV_üÿ íuÆÂ�ñ×ý ÿ À”ÿ ?áGøëþ�ÐàJ� vðÒrЬ¿øÿ Úèÿ †““þ…eÿ Àÿ þ×\gü(ÿ Ð:ü Oñ£þŽ¿èþ§øÐgÿ ''ý Ëÿ �ÿ ý®�øi9?èV_üÿ íuÆÂ�ñ×ý ÿ À”ÿ ?áGøëþ�ÐàJ� vðÒrЬ¿øÿ Úèÿ †““þ…eÿ Àÿ þ×\gü(ÿ Ð:ü Oñ£þŽ¿èþ§øÐgÿ ''ý Ëÿ �ÿ ý®�øi9?èV_üÿ íuÆÂ�ñ×ý`ÿ À”ÿ ?áGøëþ�°àJ� vðÒrЬ¿øÿ Úèÿ †““þ…eÿ Àÿ þ×\gü(ÿ Ð:ü Oñ£þŽ¿èþ§øÐgÿ ''ý Ëÿ �ÿ ý®�øi9?èV_üÿ íuÆÂ�ñ×ý ÿ À”ÿ ¡¬|(ñfƒ¥ÜjZ�¼6°.ç´¡ü†y>Ôè_ðÒrЬ¿øÿ Úêþ�ñßRñ�§øC͸”à|p£¹?»é_=*³0U±8 s“_Sü"ð~ÐSQ¹Qý§x�¤ç!°…&¢C,ífH¢W*/›Ðã‘ÒŠ±E +©¼—㯅cÕ|-ý²¯¶m4Ç@ÊÄgñàW×ñpøUúßýqú¡�óçÁ«¹í~&鉌‹>ø¤ ýå#8?ˆð¯® â¾@øCÿ %CFÿ ®�ÿ šúKÇ^5‡ÁTrÚKu%Ä¢F O,x�þµ@¥¤|K²Ö
© Copyright 2022 DPMPTSP Maluku
Maluku merupakan salah satu provinsi di kawasan Timur Negara Republik Indonesia yang memiliki posisi strategis, karena kedudukannya berada antara sebagian wilayah Barat dan Tengah Indonesia dengan Papua di bagian Timur, serta menjadi penghubung wilayah Selatan yakni Negara Australia dan Timor Leste dengan wilayah Utara yaitu Maluku Utara dan Sulawesi. Selain itu, Provinsi Maluku berada pada jalur lintas internasional yaitu dilalui oleh 3 (tiga) Alur Laut Kepulaun Indonesia (ALKI). Posisi ini mempunyai arti yang sangat strategis di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi.
Secara geografis, Provinsi Maluku berbatasan dengan Provinsi Maluku Utara di bagian Utara, Provinsi Papua Barat di bagian Timur, Negara Timor Leste dan Negara Australia di bagian Selatan, serta Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah di bagian Barat. Sedangkan secara astronomi, Provinsi Maluku terletak antara 2o30’ – 8o30’ LS dan 124o – 135o30’ BT. Sebagai daerah kepulauan, Provinsi Maluku memiliki luas wilayah 712.480 Km2, terdiri dari sekitar 92,4% lautan dan 7,6% daratan dengan jumlah pulau yang mencapai 1.412 buah pulau dan panjang garis pantai 10.662 Km. Sejak tahun 2008, Provinsi Maluku terdiri atas 9 kabupaten dan 2 kota dengan Kota Ambon sebagai ibukota Provinsi Maluku.
Iklim di Wilayah Kepulauan Maluku dipengaruhi oleh iklim tropis dan iklim musim, yang disebabkan oleh kondisi Kepulauan Maluku yang terdiri dari pulau-pulau dan dikelilingi oleh lautan. Berdasarkan data klimatologi hasil pencatatan Stasiun Meteorologi dan Geofisika di Provinsi Maluku, maka suhu rata-rata di Provinsi Maluku tahun 2008 adalah 26,7oC dengan curah hujan 264,4 mm.
Jumlah penduduk Provinsi Maluku pada tahun 2009 mencapai 1.457.070 jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,14%. Jumlah tersebut mendiami wilayah seluas 54.185 Km2, yang tersebar di 9 kabupaten dan 2 kota se Provinsi Maluku dengan kepadatan penduduk 27 jiwa per Km2.
Dari sisi tenaga kerja, jumlah angkatan kerja di Provinsi Maluku pada tahun 2009 mencapai 596.030 orang, yang bekerja sebanyak 533.015 orang (89,43%) dan sisanya yaitu 10,57% merupakan pencari kerja. Apabila dibedakan menurut lapangan pekerjaan utama, maka persentase terbesar penduduk Provinsi Maluku bekerja pada Sektor Pertanian yaitu sebesar 56,28%, kemudian Sektor Jasa dan Sektor Perdagangan masing-msing sebesar 13,57% dan 12,63%.
Kondisi perekonomian Provinsi Maluku dalam kurun waktu 2005 – 2009 mengalami pertumbuhan rata-rata 5,18%. Selama kurun waktu tersebut, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Maluku menunjukkan peningkatan secara konsisten. PDRB Provinsi Maluku tahun 2009 atas dasar harga konstan adalah Rp3,99 trilyun. Sektor pertanian merupakan sektor yang dominan dalam memberikan kontribusi terhadap PDRB Provinsi Maluku selama lima tahun terakhir, dengan nilai kontribusi rata-rata per tahun 32,56%.
Untuk menghubungkan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya di satu pulau, di Provinsi Maluku telah terdapat prasarana jalan terutama di Pulau Ambon, Pulau Buru, Pulau Saparua, Pulau Haruku, Pulau Banda, Pulau Seram, Pulau Yamdena, dan Kei Kecil. Total panjang jalan di Maluku pada tahun 2007 mencapai 3.769 Km yang terdiri dari 26,14% jalan nasional (sekitar 985 Km), 23,87% jalan provinsi (sekitar 900Km), dan 49,99% merupakan jalan kabupaten/kota (sekitar 1.884 Km).
Untuk transportasi laut, di Provinsi Maluku terdapat 27 pelabuhan umum dengan konstruksi pada umumnya berupa beton, yang tersebar di hampir semua wilayah Provinsi Maluku. Pelabuhan yang merupakan pelabuhan utama dan berfungsi sebagai pelabuhan ekspor terdapat di Ambon dan Tual. Kedua pelabuhan tersebut berperan sebagai pusat koleksi distribusi inter regional maupun intra regional yang berfungsi sebagai pintu gerbang (gateway port) ke wilayah Indonesia Bagian Timur dan wilayah lainnya seperti Pelabuhan Surabaya, Ujung Pandang, Bitung, Ternate dan negara Timor Leste.
Khusus di Pelabuhan Ambon, pada Tahun 2008 tercatat kegiatan bongkar muat barang sebanyak 1.514.216.966 Ton/M3, muatan bongkar sebanyak 915.612.348 Ton/M3 dan muatan muat sebanyak 598.604.618 Ton/M3, sedangkan arus penumpang adalah penumpang turun sebanyak 172.618 orang dan penumpang naik sebanyak 129.674 orang.
Untuk transportasi udara, Provinsi Maluku memiliki bandar udara internasional Pattimura di Kota Ambon yang berfungsi sebagai pusat penyebaran tersier utama dalam wilayah Maluku dan juga melayani rute penerbangan nasional dari Kota Ambon ke provinsi lainnya seperti rute Ambon ke Makasar, Surabaya, Jakarta, Jayapura, Sorong, dan Biak. Jenis pesawat yang mampu mendarat di Bandar Udara Pattimura untuk keluar wilayah provinsi sudah berkapasitas besar, yaitu lebih dari 100 penumpang, seperti jenis Boeing 737-200 dan 737-900ER, F-100, MD–82, MD83 serta jenis MD90. Selain bandar udara Pattimura, terdapat juga 12 bandar udara pelayanan skala lokal, tersebar di beberapa daerah di Maluku.
Kegiatan angkutan udara yang menghubungkan Kota Ambon dengan berbagai kota besar di Indonesia dilayani oleh maskapai penerbangan Lion Air, Batavia Air, Sriwijaya Air, dan Garuda Indonesia Airlines, dengan frekwensi penerbangan 6 kali sehari. Disamping itu, untuk menghubungkan Kota Ambon sebagai ibukota provinsi dengan wilayah kabupaten/kota dilayani oleh 4 (empat) maskapai penerbangan yaitu Merpati Airlines, Wings Air, Trigana Air dan Express Air.
Pelayanan telekomunikasi di Provinsi Maluku oleh PT. Telkom dan usaha jasa telekomunikasi seluler. Pelayanan telekomunikasi oleh PT Telkom telah menjangkau semua ibu kota kabupaten/kota, juga telah beroperasinya beberapa operator telepon seluler seperti Telkomsel, Indosat dan Excelindo.
Penyediaan tenaga listrik di Provinsi Maluku oleh PLN dengan menggunakan tenaga diesel (PLTD) sebanyak 47 unit, terdapat di semua kabupaten/kota se Provinsi Maluku. Produksi listrik PLN di Maluku selama tahun 2008 adalah 298.504.781 KWh. Total kapasitas terpasang 136.612 KW dan daya mampu 66.287 KW, serta beban puncak 62.310 KW. Wilayah Provinsi Maluku masih terbatas dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan listrik, sehingga masih dibutuhkan pengembangan kelistrikan dari berbagai sumber seperti PLTD, PLTS, maupun Listrik pembangkit Mikro Hidro.
Aktifitas perbankan yang beroperasi di Maluku tersebar di seluruh kabupaten/kota hingga ke kecamatan. Bank yang beroperasi di Provinsi Maluku antara lain Bank Maluku, Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Tabungan Negara, Bank Central Asia, Bank International Indonesia, dan Bank Muamalat.